Senin, Januari 13, 2014

THE POWER OF CONTOH

ghina embun kayyisa
Pernah mendengar nasehat, '1 contoh lebih mujarab dari 1000 perkataan'? Saya sendiri sudah lama mendengar nasehat ini, namun tidak selalu mengamalkannya, kata lebih banyak saya gunakan.

Sampai pada suatu subuh yang tenang, yang kebetulan putri saya yang masih berusia 2 tahun belakangan ini sering rewel, maklum dia baru saja disapih, saya bangun lebih awal dan menemani gadis kecil itu bermain mengalihkan rewelnya sampai azan subuh berkumandang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, sayup suara panggilan menegakkan sholat dan ajakan meraih kemenagan itu terdengar. 'Nak daddy wudhu dulu ya, mau shalat subuh, gadis mau ikut?' ajak saya padanya. 'Iyah' jawabnya sambil anggukkan kepala. Senang sekali dia diberi sempat main air, sampai kuyup pakainnya. Setelah wudhu, saya pun mengganti bajunya yg basah terlebih dahulu dan kemudian melaksanakan sholat subuh.

'Misi daddy gadis di sini', katanya sambil berdiri di tengah sajadah yang saya bentangkan. 'Ya udah daddy di pinggir ya, ikutin daddy ya', kemudian yang mulai shalat.

Gadis kecil saya itu memang tidak secara beraturan mengikuti gerakan demi gerkan shalat saya. Tapi dia angkat tangan gerkan takbiratul ihram, rukuk, sujud, kemudian berdiri lagi, itu dilakukannya seenaknya saja, maklum usianya baru 2 tahun, hehe.

Setelah shalat, biasanya dia duduk bersila dan menengadahkan tangan berdoa dan entah apa yang ia baca. Menariknya, ocehannya yang menurutnya doa itu selalu ditutupnya dengan kata 'amin' sambil mengusapkan kedua tangannya ke muka. Saya selalu haru jika lihat itu. Tentu saja begitu, sebab rasa-rasanya orang tua mana yang tak bahagia melihat perkembangan anaknya. Dan eiittss, jika kamu belum menikah, nanti kamu tau deh rasanya, ayo buruan jangan kelamaan, hehehe.

Tidak biasanya selepas shalat subuh itu saya ambil al-Quran dan mengaji. Saya mengulang hafalan surat-surat pendek. Maklum rasa malas masih lebih sering menjadi teman saya. Doakan ya, semoga membaca al-Quran menjadi kebiasaan baik yang menjadi teman baru saya, amin ya Rabbal 'alamien. Sementara saya mengaji mengulang hafalan, gadis kecil saya asik bermain sendiri, dia ambil setrikaan lalu dengan serius menggosok-gosok bajunya. Sesekali dia bertanya, 'sudah daddy?', 'belum, sebentar lagi ya'. Dan ia melanjutkan mainnya. Pertanyaan itu ia lontarkan sampai beberapa kali.

Setelah merasa cukup mengulang hafalan, saya menutup Quran dan meletakkannya di atas meja, lalu merapihkan sajadah yang sedari tadi saya gunakan. Gadis kecil saya yang semula bermain setrika-setrikaan, berderi dan meraih al-Quran yang saya letakkan di atas meja rias itu. 'Gadis dulu', katanya. Lalu ia membuka al-Quran itu kemudian berceloteh seolah sedang serius membacanya. Untuk kedua kalinya, pada subuh yang syahdu itu haru kembali memenuhi relung hati saya. Saya terdiam memperhatikan dan memberi kesempatan padanya untuk beraksi, hehe. Setelah beberapa lama, 'sudah daddy', katanya. 'Ya', jawab saya singkat. 'Rapihkan ya', pinta saya padanya.

Subuh ini, saya teringat dengan nasehat yang saya tulis di paragraf pertama catatan ini, '1 contoh lebih mujarab dari 1000 perkataan'. Dan tak hanya ingat, saya membuktikannya sendiri. Luar biasa bukan? Inilah the power of contoh.

Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, Maha Pengasih, Maha penyayang. Engkau yang sanggup membolak-balikkan hati hamba, bimbing hati ini agar tetap hidup dalam cahanyaMu, sehingga seluruh pikiran, sikap, dan perilaku hamba senantiasa terjaga, seluruhnya positif. Aku ingin menjadi contoh yang baik, juga inspirasi bagi anak-anakku, istriku, keluargaku, dan orang lain. Aku ingin hidupku bermanfaat. Ya Allah perkenankan doaku. Amin.


Salam Powerful

Cijantung, 12 Januari 2014
jujulmaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar